Sultan Ahmet Camii, saksi sejarah kemegahan Negeri Ottoman.

       Merhaba !! Nasılsınız ? Şimdi Sultan Ahmet Camii Açıklayacağız. Hello, Apa kabar ? Sekarang, Kita akan menjelaskan tentang Masjid Sultan Ahmet. Penasarran apa itu Masjid Sultan Ahmet ? Simak artikel ini !!!







      Mungkin bagi sebagian orang sudah tahu apa itu Masjid Sultan Ahmet. Masjid yang berdiri pada tahun 1609 - 1616 pada masa Sultan Ahmet I di semenanjung Istanbul. Arsitek Masjid ini adalah Sedefkar Mehmet Agha. Masjid ini disebut juga sebagai Masjid biru karena seluruh interior didalam Masjid ini berwarna biru dan sangat dekat sekali dengan Hagia Sophia dan satu komplek dengan Hagia Sophia di Komplek Sulaiman.

     Didalam Masjid Sultan Ahmet terdapat Madrasah Al - Qur'an, Dapur - dapur umum serta Rumah perawatan. Masjid Sultan Ahmet hingga kini masih digunakan oleh umat islam sebagai tempat ibadah.

Lukisan Sultan Ahmed I

      Setelah terjadi perdamaian Zsitvatorok dan perang menghadapi Persia pada tahun 1604 - 1618, Sultan Ahmet I memutuskan membangun sebuah Masjid besar di Istanbul untuk menegaskan Kekuatan Ottoman. Sultan Ahmet I harus menghabiskan dana dari Dapartemen Keuangan Ottoman untuk membangun Masjid ini dikarenakan ketika perang, Sultan Ahmet I tidak mendapatkan kemenangan sehingga Beliau tidak mendapatkan rampasan Perang. Hal ini membuat seluruh staff di Ottoman marah besar. Masjid ini dibangun disebuah situs Istana Byzantium didepan Basilika Hagia Sophia ( pada waktu itu dijadikan Masjid utama di Istanbul ) dan Hippodrome.

     Masjid Sultan Ahmet memiliki satu kubah utama, enam menara, dan delapan kubah Sekunder. Desain bangunan ini diambil dari beberapa elemen Byzantium, seperti yang ada di Hagia Sophia dengan arsitektur islam diakhir masa klasik. Sang Arsitek, Sedefkar Mehmet Agha terinspirasi dari pendahulunya, Sinan.

Rancangan Masjid Sultan Ahmed oleh Sedefkar Mehmed Agha

           Ada satu kisah unik ketika pembangunan Masjid Sultan Ahmed ini. Pada zaman dahulu, Sultan Ahmed I memerintahkan kubah dan menara yang terbuat dari emas.  Emas dalam bahasa Turkinya adalah Altın. Akan tetapi, Sedefkar Mehmed Agha mendengarnya ' altı ' yang artinya enam. Akhirnya, Sedefkar Mehmed membangun ke-6 menara di masjid ini.

          Jumlah menara di Masjid ini dikritik oleh Ulama dan Raja Arab Saudi yang mengatakan bahwa jumlah menara tersebut sama seperti menara yang ada di Masjidil Haram, Mekkah. Untuk hal tersebut, Sultan Ahmet I memberikan dana kepada Arab Saudi untuk pembangunan Menara yang ke 7.
      Desain interior Masjid dicat berwarna biru dan terdapat 20.000 ubin keramik dengan desain khas Zaman Tulip.
      Paus Roma pernah datang ke Masjid ini yakni Paus Benediktus XVI pada tanggal 30 November 2006 selama kunjungannya ke Turki. Ini berarti kedua kalinua Paus Benediktus XVI mengunjungi tempat islam. Di Masjid tersebut, Paus Benediktus XVI melepaskan sepatunya dan berdiam diri selama 20 menit disebelah Mustafa Cagrici, Mufti Istanbul dan Emrullah Hapitoglu dalam keadaan berdiri.
       Tidak lama kemudian, Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dari jabatannya. Berbagai spekulasi muncul, ada yang mengatakan beliau masuk islam. Namun, pernyataan itu dibantah oleh Paus sendiri. Beliau mengatakan bahwa kesehatannya terus menurun
   
   

Comments

Popular posts from this blog

INILAH KE-3 SUMBER UTAMA PENDAPATAN TURKI

Ke-5 kota ini adalah denyut nadi utama perekonomian Turki !

REVIEW : Cari kaos katun yang murah ?, Disini aja !!!